Sedikit Waktu Bersamamu

Waktu begitu cepat berlalu. Bukan hanya aku, semua orang juga berkata demikian. Sekarang aku berada pada titik ini. Titik dimana aku berada pada ruang dan waktu yang saat ini sedang aku jalani. Seorang rimby kecil telah berubah wujud menjadi aku  yang sekarang. Dulu, semasa aku masih berumur kira-kira 7 tahun aku sering menanyakan pertanyaan yang mungkin menurut kebanyakan orang merupakan pertanyaan yang aneh dan tak wajar. Apalagi jika dilontarkan oleh seorang bocah ingusan seperti aku saat itu. Sambil sedikit menerawang aku bertanya pada diriku sendiri, “Bagaimana ya rasanya menjadi aku 2 tahun mendatang?”, “Bagaimana ya rasanya menjadi aku 10 tahun ke depan?”. Pertanyaan-pertanyaan itu muncul begitu saja di dalam kepalaku. Kalau saja mesin waktu benar-benar ada, mungkin salah satu yang ingin aku lakukan saat ini adalah bertemu dengan aku di masa itu. Aku ingin menghabiskan waktu bercerita banyak hal dengannya. Bercerita tentang berbagai pengalaman dan kisah hidup yang telah aku lalui hingga saat ini. Meskipun mungkin akan ada banyak hal yang membuatnya kebingungan, tak mengapa. Paling tidak dia adalah seorang pendengar yang baik. Ibunya seringkali mengatakan itu padaku.

HIDUP ADALAH SEBUAH PROSES PEMBELAJARAN TIADA HENTI [REVIEW BUKU “HUJAN MATAHARI”]

Judul Buku          : Hujan Matahari
Penulis                 : Kurniawan Gunadi
Penerbit              : Canting Press, PT Delapan Cahaya Indonesia
Harga                  : Rp 56.000,00
Tebal                   : 204 halaman

 

“Seseorang tidak perlu keluar dari jalan hidupnya sendiri untuk mencari “partner” di jalan lain. Justru jalan itulah yang akan mempertemukan mereka. Maka, tetap genggamlah impianmu, berjalanlah terus ke arahnya. Bukalah mata hati, kamu akan mendapati orang-orang yang memiliki impian sama denganmu sdang berjalan di jalan yang sama. Dan kalian akan bertemu pada satu titik, sehingga kalian akan berjalan bersama untuk satu impian yang sama”

 

Di suatu sore Fitri salah seorang temanku membagikan sebuah poster melalui grup whats app kami. Sekilas poster itu sukses menyedot perhatianku. Karena penasaran, aku cermati poster itu dengan lebih seksama. “Hujan Matahari” sebuah buku dengan sampul berwarna coklat kekuningan terpampang menjadi bahan sorotan utama dalam poster itu. Iya, acara ini adalah acara bedah buku. “Hujan Matahari” sebuah judul yang cukup unik pikirku. Penuh arti. Tampaknya buku ini belum lama terbit. Setidaknya aku memahaminya dari tajuk yang tertulis dalam poster itu “Hujan Pertama, launching dan bincang…”. Karena penasaran akhirnya aku memutusakan untuk ikut mendaftar ke acara bedah buku itu bersama kedua orang temanku.

Continue reading →